Headlines News :
Home » » Lantar Belakang dan Fungsi Bangunan

Lantar Belakang dan Fungsi Bangunan

Written By Unknown on Kamis, 18 April 2013 | 10.27

1.1 Latar Belakang

Bangunan asli gereja Santa Maria de Fatima (Toasebio) adalah rumah berarsitektur cina, yang dibangun pada awal abada ke  - 19. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, namun sampai kini masih terlihat jelas gambaran kemewahan dan kebesaran masa lalu.Warna merah, kunign emas dan hijau daun yang mendominsi bangunan itu menggamnbarkan ke khasan bangunan cina.
Dari depan banguanan terlihat dua buah patung singa jantan dan betina berdiri di sisi kanan dan kiri. Dua buah patung singa itu bermakna sebagai penjaga rumah dan sekaligus melambangkan kemegahan dan menunjukkan kebangsawanan bagi yang memiliki banguanan tersebut.
Bagian atap banguanan terlihat dengan jelas kedua ujung wuwungannya mencuat. Pelisir atapnya tampak 3 kombinasi warna: Merah, Hijau Daun, dan Kuning Emas.Pada pelisir atap itu juga ada hiasan berupa bunga dan buah buhan serta tulisan dalam huruf cina.Hiasan dan buah – buahan itu bermakna kedamaian dan kesejahteraan.Sedangkan warna merah yang mendominan berarti kegembiraan.
Pada bagian pelisir atap banguanan utama (bagian depan), terdapat tulisan dalam huruf cina (dibaca dengan versi kanton) :Hok Shau Kang Ning yang berarti rumah atau tempat kedamaian. Di pelisir bangunan atap kanan ada tulisan Chuan Chu Fu  yang diperkirakan nama keluarga pemilik banguanan itu. Di pelisir banguanan atap sebelah kiri terdapat tulisan :Nan An Shien. Tulisan ini diperkirakan sebagai salah satu wilayah di cina, yang merupakan tempat asal keluarga Chuan tadi. Dipelisir atap banguanan bagian belakang terdapat tulisan :Hok Cia Phin An yang berarti sekeluarga aman sentosa.
Sekilas bangunan peninggalan bangsawan cina ini tidak menunjukkan sebuah gereja.Tetapi bila diperhatikan secara seksama barulah orang mengenali bahwa bangunan ini adalah sebuah geraja. Beberapa simbol yang membuat orang mengenali bahwa bangunan itu berfungsi sebagai geraja adalah adanya tiang salib besar diatas atap bangunan  utama, tulisan gereja katolik St. Maria De Fatima yang dipasang diatas pintu utama geraja, menara lonceng yang berdiri disisi timur gereja dan bukit maria de Fatima yang berada di sisi sebelah barat bangunan.
Seperti kebanyakan rumah tradisional cina, rumah itu terdiri dari tiga bangunan berderet ke belakang.Antara banguanan pertama (utama) dan bangunan kedua, terdapat ruang terbuka untuk ruang berkumpul keluarga atau tempat sembahyang bersama.Setelah dibeli oleh pihak gereja, ruang terbuka itu ditutup dan dijadikan ruang gereja.Sedangkan tempat sembahyang dijadikan altar gereja.Setelah adanya tugas pelayanan dan pewartaan dari Vikaris Apostolik Jakarta, Mgr. Adrianus Djajasepoetra, SJ kepada Pater Wilhelmus Krause Van Eeden SJ, maka didirikanlah gereja, sekolah, dan asrama bagi orang-orang Hoakiau (Cina Perantau). Sebagai awal, dipilihlah Pater Antonius Loew SJ dari Austria sebagai kepala paroki dan Pater Leitenbauer sebagai pengelola sekolah yang pertama. Sekolah itu dinamakan Sekolah Ricci, berasal dari nama imam missionaries Yesuit, Matteo Ricci.
Usaha Pater Leitenbauer, yang dibantu oleh Pater Braunmandl, Pater Loew, dan Pater Tcheng, berjalan dengan lancar, dan mereka juga membuka kursus bahasa Inggris, Jerman, dan Mandarin, yang dikenal dengan sebutan Ricci Evening School, dan asrama yang dikelola oleh Pater Tcheng diberi nama Ricci Youth Center.
Kemudian tahun 1953 dibelilah sebidang tanah seluas 1 hektar, untuk digunakan sebagai kompleks gereja dan sekolah, dari seorang kapitan (lurah keturunan Tionghoa pada Zaman Penjajahan Belanda) bermarga Tjioe, dan pada tahun 1954, tanah dan bangunan itu resmi menjadi milik Gereja. Di atas tanah itu berdiri sebuah bangunan utama dengan 2 bangunan mengapit bangunan utama, yang memiliki 2 buah patung singa yang merupakan lambang kemegahan bangsawan Cina.
Pada tahun 1954, Perayaan Ekaristi pertama dilaksanakan di dalam gereja dan dipimpin oleh 4 orang imam dan diikuti oleh 16 orang umat.Minggu-minggu berikutnya jumlah umat semakin bertambah dan misa dimajukan menjadi pukul 06.00 sedangkan pada pukul 07.30 digunakan untuk misa berbahasa Mandarin.
Semakin lama umat semakin bertambah, maka pada tahun 1968, Perayaan Ekaristi diadakan di dalam ruang kelas di kompleks sekolah Ricci, dan diberkati oleh Mgr. Salvatore Pappalardo, Duta Besar Vatikan waktu itu, sementara kapel lama direkonstruksi ulang menjadi gereja yang lebih besar. Gereja baru mampu menampung 600 orang umat, bangunan kanan digunakan untuk pastoran dan kirinya dialihkan fungsi dari ruangan kelas, menjadi ruangan seksi organisasi.
Setelah kedatangan Pater Otello, gereja direnovasi secara besar-besaran, pergantian lantai dan langit-langit. Penataan tempat untuk patung Maria de Fatima, yang berasal dari Urtijëi, Italia Utara, dan Hati Kudus Yesus, yang diberkati oleh Mgr. Leo Soekoto SJ. Lalu dipasang pula ukiran kayu Yesus yang disalib bersama 2 orang penjahat yang dikirim dari Italia pada jaman Pater Liliano.Selain itu lahirlah organisasi-organisasi seperti koor paroki, Legio Mariae, Putra Altar, kelompok-kelompok katekumen baru, Sekolah Minggu, dan pertemuan-pertemuan di lingkungan.
Bangunan gereja St. Maria De Fatima secara resmi keberadaannya dilindungi oleh pemerintah, karena merupakan bangunan bernilai sejarah dan budaya.


1.2 Fungsi Bangunan
Gereja Santa Maria de Fatima dibuat untuk mengajarkan agama Katolik pada orang-orang Hoakiau (Cina Perantauan) pada masa itu. Saat ini gereja itu berfungsi sebagai tempat ibadah umat katolik dan sebagai saksi sejarah perkembangan kota Jakarta pada masa lampau.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Arsitektur Universitas Lampung | udherdhoank | Poetra_sesano | Suwan_Onek
Copyright © 2013. Arsitektur Unila
Template Created by Creating Website Published by Arsitektur Unila
Proudly powered by Blogger