Headlines News :
Home » » 2.2 In Door

2.2 In Door

Written By udhernetwork on Kamis, 18 April 2013 | 00.12

1.    Sirkulasi
Stasiun Kota Jakrta memiliki dua akses pintu besar sebagai pintu masuk yaitu pintu masuk dari sebelah utara dan selatan.Akses sirkulasi dari zona peron juga memiliki dua akses pintu keluar dari sebelah utara dan selatan.
Akses pengunjung dari sebelah utara di dalam bangunan dimulai dari hall dan disebelah baratnya terdapat ruang ticketing kemudian terpusat menuju ruang bebas (terus ke sebelah utara) yang disebelah barat terdapat retail dan ruang pengelola,selanjutnya disebelah timur terdapat zona peron.Begitu pula sebaliknya jika akses dimulai dari pintu masuk sebelah kanan.  
Pintu masuk utara     Pintu keluar utara
       

2.    Organisasi Ruang
Organisasi linier membentuk huruf “T” karena sebuah zonasi ruang yang menjadi central organisasi-organisasi ruang dapat berhubungan secara langsung yang memanjang dengan cara linier.


3.    Hubungan Ruang
Dalam setiap bangunan terdapat banyak ruang yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan keperluannya. Dalam pembagian ruang-ruang tersebut harus diperhatikan aktifias yang bdilakukan dalam masing-masing ruang tersebut.

a.    Ruang Dalam Ruang
Ruang dalam ruang ialah dalam suatu ruang terdapat ruang lainnya yang biasanya dibatasi dengan sekat (triplek, multiplek, gypsum, dll) dan mempunyai perbedaan fungsi dengan ruang intinya.


Contoh : Tempat ATM Bank Mandiri

b.    Ruang Saling Berkaitan.
Yaitu ruang-ruang yang mempunyai kegiatan atau fungsi-fungsi yang mempunyai hubungan dekat dan saling berkaitan. Misalkan dapur dengan kamar mandi ataupun ruang keluarga yang letaknya tidak berjauhan dikarenakan ke-3 ruang ini saling berkaitan.


                             Contoh :Tempat ATM Bank Mandiri,Cafetaria,dan  Minimarket

c.    Ruang Bersebelahan
Yaitu dua ruang yang berdekatan, bersampingan yang dipisahkan atau dibatasi dengan tembok dan biasanya fungsinya sama tetapi digunakan oleh pengguna yang berbeda.

Contoh : Retail toko roti



d.    Ruang Yang Dihubungkan Dengan Ruang Bersama.
Yang dimaksud dengan ruang yang dihubungkan dengan ruang bersama ialah ruang-ruang yang bersifat semiprivate ataupun private dihubungan dengan ruang public sebagai jalur akses utama ke semua ruang-ruang tersebut.

Contoh :Ruang bebas (lobby) yang menghubungkan dengan ruang  pengelola dan zona feron.
  


4.    Kelompok Ruang
  •  Kelompok Ruang Penerima :
o    Hall/lobby
o    Informasi
o    Keamana (satpam)
o    Toilet
  • Kelompok Ruang Pengelola :
o    Ruang publik service
o    Ruang finance
o    Ruang staf  KAI
o    Kantor ekspedisi
  • Kelompok Ruang Publik :
o    Ruang Ticketing
o    ATM
o    Bank BRI
o    Musholla
o    Retail kafetaria
o    Toilet
  • Kelompok Ruang Semi Publik :
o    Ruang tunggu peron
o    Peron
  • Kelompok Ruang Service :
o    Mekanikal Elektrikal
o    MHPV
o    Gudang barang
o    Cleaning service
o    Pantry



5.    Zoning

ZONING LT.1



Keterangan :
A1 : Akses pintu keluar-masuk dalam bangunan
A2 : Ruang Ticketing
A3 : Ruang Pengelola
A4 : Retail
A5 : Ruang bebas
A6 : Ruang tunggu peron
A7 : Peron
A8 : Ruang service


ZONING LT.2


6.    Kualitas Ruang
a.    Penghawaan
Penghawaan ruang dalam di Stasiun Jakarta Kota ini cukup baik,karena menggunakan rangka atap baja yang ketinggiannya dapat mengorganisir sirkulasi udara didalam agar lebih nyaman.Selain itu pula,terdapat bukaan yang sangat besar pada ruang tunggu peron sebelah barat bangunan,kemudian ditanami penghijauan disekitar selasar yang beruna untuk sirkulasi hilir mudiknya pengunjung dari peron.Selanjutnya dari segi tiap ruang fasilitas stasiun menggunakan udara buatan yaitu berupa air conditioning.
b.    Estetika
Dinding bagian dalam hall diselesaikan dengan keramik berwarna coklat bertekstur kasar, sedangkan dinding luar bagian bawah seluruh bangunan ditutup dengan plesteran berbutir berwarna hitam. Dinding yang sama pada concourse diselesaikan dengan ubin pola waffle berwarna kuning kehijauan. Lantai stasiun menggunakan ubin berwarna kuning dan abu-abu, dan untuk lantai peron dipakai ubin pola waffle berwarna kuning.


c.    Pencahayaan
Dilihat dari segi bangunan, Stasiun ini menggunakan bukaan yang cukup besar dapat terlihat dari lengkungan atap yang diikuti dengan dinding yang difinishing dengan kaca patri sehingga cahaya matahari bisa membiaskan cahayanya untuk membantu penerangan di dalam Stasiun. Selain itu, antara ruang tunggu peron dan peron tidak ada dinding ataupun partisi yang menyekat zona tersebuat yang diupayakan agar pencahayaan terorganisir dengan baik.



7.    Pola Ruang

Grid karena semua terlihat dari organisasi ruang yang linier,tentunya agar tiap zona dapat berhubungan secara langsung yang memusat di peron.


  


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Arsitektur Universitas Lampung | udherdhoank | Poetra_sesano | Suwan_Onek
Copyright © 2013. Arsitektur Unila
Template Created by Creating Website Published by Arsitektur Unila
Proudly powered by Blogger