1. Pencahayaan
Bangunan dengan luas 8.000 m2 ini memaksimalkan cahaya matahari sebagai sumber penjahayaan alami. Banyakna bukaan pada dinding memungkinkan cahaya matahari dapat masuk secara merata ke bagian dalam masjid pada siang hari, sedangkan pada malam hri pencahayaan menggunakan lampu dengan berbagai jenis, bagian kubah yang bermotif awan diterangi dengan cahaha lampu berwarna biru keunguan untuk member efek seperti langit pada malam hari. Pada bagian kubah juga terdapat lampu gantung yang cukup besar untuk menerangi bagian tengah ruang shalat sedangkan pencahayaan pada bagian pinggir ruang shalat menggunakan down ligh yang terdapat pada plafon.
2. Penghawaan
Selain jendela berpenutup kaca pada bagian dinding juga banyak terdapat ornamen berlubang yang berfungsi sebagai fentilasi, hal ini dimaksudkan agar penghawaan dalam masjid dapat tersirkulasi dengan maksimal. Pada bagian tengah ruang shalat terdapat void cukup luas sehingga atap menjadi sangat tinggi pada bagian ini, hal ini juga cukup berpengaruh tehadap penghawaan dalam masjid. Meskipun penghawaan alami sangat maksimal namun bangunan ini tetap menggunakan AC sebagai penghawaaan buatan, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pada saat masjid dipenuhi oleh jamaah. AC yang digunakan pada masjid Kubah Emas adalah AC Split dan AC Unit.
Posting Komentar