Latar Belakang dan Fungsi Bangunan

Bermula dari Asean Games III 1958 di Tokyo dimana Indonesia ditunjuk oleh Asian Games Federation untuk menjadi penyelenggara Asian Games IV 1962. Maka pada saat itu, Presiden RI pertama Ir. Soekarno segera menjawab tantangan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk perhelatan akbar tersebut untuk membangun sarana dan prasarana olahraga. Melihat letak geografis dan pengembangan kota Jakarta di kemudian hari, maka pilihan jatuh kearah selatan, yaitu daerah Senayan, yang merupakan batas antara Jakarta Kota dan Satelit Kebayoran Baru.
Kronologis  Pembangunan Kompleks Gelora Bung Karno

1. Sidang Federasi Asian Games di Tokyo  24 Mei s.d. 1 Juni  1958 memutuskan & menunjuk  Indonesia sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan Asian Games IV  Tahun     1962. 
2. Presiden RI membentuk Dewan Asian Games dengan Keputusan Presiden Nomor 113     Tahun 1959 tanggal 11 Mei 1959 untuk menyelenggarakan Asian Games sesuai ketentuan Federasi Asian Games.  
3. Presiden RI menetapkan lokasi untuk pembangunan kompleks Asian Games yang     dipusatkan di Senayan. Kemudian dilakukan pembebasan tanah berdasarkan Keputusan Penguasa Perang Pusat (PEPERPU) tanggal 19 Mei 1959 dengan membayar ganti rugi dan merelokasi penduduk setempat ke Tebet, Ciledug, Slipi dan Pejompongan. 
4. Pemancangan tiang pertama Pembangunan Stadion Utama oleh Presiden Soekarno RI tanggal 8 Februari  1960 dan selesai  21 Juli 1962. Disampng itu juga dibangun venues-venues lain baik berupa bangunan fasilitas olahraga, bangunan akomodasi (perkampungan atlit, wisma hasta, wisma asri, wisma asoka) maupun bangunan penunjang lainnya.

FUNGSI BANGUNAN

Fungsi utama Stadion Glora Bung Karno adalah Tempat berolahraga tetapi Presiden Soekarno juga menginginkan kompleks olahraga yang dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul.